KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAFParagraf : serangkaian kalimat yang bertautan dan mengungkapkan ide / gagasan yang memiliki satu pikiran utama dan penjelas.
Syarat paragraf yang baik: kesatuan, kepaduan / koherensi, dan kelengkapan.
Paragraf terdiri atas gagasan utama dan gagasan penjelas.
a. Gagasan utama: gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf, yang berada pada kalimat topik.
Gagasan utama ditandai oleh kata kunci sbb:
- sebagai simpulannya - dengan demikian….
- yang penting…. - pada dasarnya…
- jadi…. - intinya…….
b. Gagasan penjelas: perannya menjelaskan gagasan utama
ciri-ciri kalimat penjelas biasanya berisikan:
- contoh-contoh, - uraian-uraian kecil,
- peristiwa ilustrasif, - kutipan-kutipan, dan
- gambaran-gambaran yang sifatnya parsial (berhubungan/bagian dari keseluruhan)
Paragraf yang baik memiliki ciri-ciri sbb:
- Kohesif (kepaduan bentuk), - kesatuan,
- Koherensi (kepaduan makna), - kelengkapan.
Jenis-Jenis Paragraf
a. Berdasarkan letak pikiran/gagasan utamanya
1. Deduktif : kalimat utama diawal paragraf
Contoh:
Jadi, karya sastra yang baik adalah upaya yang cukup tepat untuk mengenal sekaligus memahami bahasa Indonesia secara signifikan/penting. Tentu saja dalam memahami bahasa itu tidak cukup dengan membaca. Hal itu harus pula diperhatikan dengan cara melatih diri dan mengembangkan berbagai pendapatnya ke dalam bentuk tullisan.
2. Induktif : kalimat utama di akhir paragraf
Contoh: Pembicaraan ringkas mengenai puisi-puisi Remy silado ini, tentu saja sebatas bentuk luasnya. Ada banyak hal yang sesungguhnya menarik dan pembahasan mengenai hal-hal yang menarik itu tidak cukup hanya dikupas sepintas lalu. Meskipun begitu, pembicaraan ini setidak-tidaknya sebagai langkah awal untuk mengupas lebih jauh karya Remysilado.
Bagaimanapun juga, Remy silado dengan cara dan gayanya sendiri, telah ikut memperkaya petaperpuisian di Tanah Air.
3. Ineratif : kalimat utama di tengah
Contoh: Ia sering mengganggu kami belajar. Adik saya ini memang nakal sekali. Jika kami marah, ia tertawa terkekeh-kekeh atau menangis. Jika kami lengah, buku kami dicoret-coret.
4. Campuran : kalimat utama di awal dan di akhir
Contoh: Carli bintang kelas kami, setiap ulangan pasti ia mendapat nilai di atas delapan.
Memang ia sangat rajin belajar, orang tuanya pun selalu membantu bila dia belajar di rumah, Carli adalah kebanggan kelas kami dan orang tuanya.
Jenis-jenis Karangan
1. Narasi : Cerita (novel, cerpen,drama dll)
2. Argumentasi : ide/gagasan (laporan penelitian ilmiah)
3. Eksposisi : Paparan (laporan kegiatan,resep,notulen rapat…)
4. Persuasi : Bujukan (iklan)
5. Deskipsi : Pelukisan (pembaca seolah bisa melihat,mendengar, menyaksikan sendiri)
b. Berdasarkan pola pengembangannya
1. Paragraf umum – khusus: paragraf yang dimulai dengan pikiran utama / pernyataan umum kemudian diikuti pikiran penjelas / pernyataan khusus.
2. khusus umum: dimulai dengan pikiran penjelas / pernyataan khusus dan diakhiri dengan kesimpulan
3. definisi: paragraf yang memberikan batasan tentang sesuatu dengan menguraikannya menjadi beberapa kalimat
4. sebab – akibat: dimulai dengan peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab dan diakhiri dengan peristiwa yang menjadi akibat.
5. akibat – sebab: diawali peristiwa-pwristiwa yang menjadi akibat, selanjutnya diuraikan peristiwa yang menjadi akibatnya.
6. analogi: menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal
7. perbandingan: mengungkapkan persamaan dan perbedaan 2 obyek / lebih yang menggunakan kata-kata pembanding.
8. contoh: mengemukakan suatu pernyataan, diikuti rincian berupa contoh-contoh.
9. generalisasi: uraian khusus menuju kesebuah kesimpulan.
10.kronologi: disusun berdasarkan urutan kejadian waktu
Beberapa Istilah yang berhubungan paragraf
1. judul : nama / kepala karangan yang ditulis dalam bentuk kata / frase
2. topik : (kalimat utama) kalimat yang menjadi inti pembahasan (kalimat apa adanya)
3. tema : ide yang menjiwai karangan (sumber dari pengalaman/penelitian)
4. gagasan utama : ide/gagasan pokok (menggunakan bahasa sendiri)
5. gagasan penjelas: yang menjelaskan
MENULIS RESENSI BUKU
1. Pengertian
Resensi buku berarti menilai, menimbang, dan mengulas buku.
Kegiatan meresensi buku mencakup tiga hal
1) Memberikan penilaian
2) Mengungkapkan kembali isi buku
3) Membahas atau mengkritik isi buku
2. Langkah-langkah Meresensi Buku
a. Menjajaki buku yaitu mengenali temanya, penerbitnya, pengarangnya, jenis buku apa, dan sebagainya.
b. Membaca buku secara mendalam, cermat, dan teliti.
c. Menandai bagian-bagian dalam buku yang dianggap penting
d. Membuat sinopsis atau intisari buku
e. Melakukan penilaian secara objektif
f. Mengkoreksi kesalahan.
3. Unsur-unsur Resensi Buku
Judul resensi
Data buku : judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, catakan, dan harga.
Pembukaan : memaparkan kekhasan buku.
Isi : sinopsis, ulasan buku, keunggulan,kelemahan buku,/tinjauan bahasa.
Penutup : sasaran pembaca, menarik atau tidak sebuah buku.
Menulis Rangkuman Isi Buku Pengetahuan Populer
1. Pengertian
Rangkuman isi buku adalah penyajian kembali sebuah buku dengan kata-kata sendiri. Merangkum isi buku sebenarnya menyederhanakan buku menjadi lebih singkat dengan tetap mempertahankan pola urutan atau sistematika buku itu sendiri.
2. Langkah-langkah
a. membaca buku pengetahuan dengan cermat
b. menulis pokok-pokok isi buku dengan kata-kata kunci
c. menyusun rangkumannya berdasarkan kata kunci
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merangkum buku
a. Menggunakan kalimat tunggal.
b. Panjang rangkuman disesuaikan dengan panjang pendeknya buku yang dirangkum
c. Gagasan asli pengarang buku harus tetap dipertahankan
d. Penyusun rangkuman tidak boleh memasukkan gagasan baru.
TABEL: Daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun bersistem, terdiri atas kolom-kolom dan baris-baris.
GRAFIK: Merupakan visualisme tabel. Tabel yang berupa angka-angka dapat disajikan dalam bentuk gambar/Grafik.
BAGAN: sekema / gambaran secara analis dan setatistik tenteng proses yang terjadi.
PETA: representasi melalui gambar suatu daerah yang menyatakan sifat seperti batas daerah dan sifat permukaan.
DENAH: gambar yang menunjukkan letak kota, jalan........
Denah juga dapat diartikan sebagai gambar rancangan rumah/bangunan.
SLOGAN
Slogan: Perkataan/kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menginformasikan sesuatu. Slogan dapat diartikan penyemangat karena biasanya dijadikan visi, misi, harapan, dan tujuan organisasi/lembaga tertentu.
Contoh: BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA JATUH.
POSTER
Lembar pengumuman berupa plakat/papan bertulis hal penting/ide, bersifat komersial yang dipasang di tempat umum biasanya disertai gambar.
IKLAN
Alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar masyarakat terbujuk (mengikuti pesan/beli)
SURAT PEMBACA
Surat Pembaca: surat yang ditulis pembaca, dalam rubric khusus di majalah/Koran ditujukan untuk pembaca / redaksi yang berisikan tentang; kritik, saran, ucapan, dan himbauan. Bahasa harus sopan, singkat, jelas dan berdasarkan fakta.
TELEGRAM
Berita yang dikirim dari jarak jauh dengan telegraf/kabar kawat.
Ciri-ciri
(1)alamat yang dituju harus jelas dan lengkap (2)kalimat dalam telegram harus singkat dan jelas,(3) ditulis menggunakan huruf kapital/huruf kecil semua,(4) tanda baca ditulis dengan huruf, (5) biaya telegram dihitung berdasarkan jumlah kata termasuk untuk alamat yang dituju,(6) satu kata maksimal 15 huruf.
SURAT DINAS
Surat dinas: surat yang dikirimkan oleh instansi atau pihak lain untuk urusan kedinasan. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus bahasa baku/resmi. Adapun ketentuan dalam manulis surat dinas adalah sebagai berikut.
1. Kepala surat, meliputi lembaga/instansi, alamat (nama jalan, nomor), telepon (bila ada), nama kota dank ode pos.
2. Nomor surat, meliputi nomor surat tersebut dibuat, kode dan singkatan instansi/organisasi, angka bulan dan tahun.
3. Lampiran,(tulis berapa lembar/bendel bila ada),bila tak ada beri tanda penghubung(-)
4. Perihal, mengenai apa maksud surat tersebut dibuat, misalnya undangan, pemberitahuan, permohonan izin tentang sesuatu/peminjaman dan sebagainya.
5. Tanggal surat, tidak dituliskan nama kota, tidak memakai tanda hubung, dan bulan ditulis menggunakan huruf.
6. Penulisan alamat surat di sebelah kiri, hal ini dimaksudkan jika nama orang atau badan yang dikirimi surat itu terlalu panjang, tidak perlu memikirkan di mana nama itu harus dipenggal. Tidak perlu memakai kata ‘kepada’, dan diakhir nama kota tidak perlu memakai tanda baca titik.
Contoh:
Yth. Kepala SMP Assalaam
Jalan Garuda Emas 57 Solo
7. Perhatikan juga kata sapaan hormat
Contoh:
Yang terhormat Kepala SMP….
Yang Terhormat Kapolsek…
(kata sapaan huruf awal ditulis menggunakan huruf capital)
8. Membuka atau memulai surat dengan memberikan salam pembuka.
Salam pembuka selalu diakhiri dengan tanda baca koma(,).
Contoh:
- Dengan hormat, - Salam sejahtera,
- Assalamualaikum wr.wb., - Salam pramuka,
9. Pendahuluan surat mengarah pada pemberitahuan yang ada hubungannya dengan isi surat.
10. Isi surat merupakan bagian terpenting yang ingin disampaikan.
Bagian ini biasanya merupakan bagian yang paling banyak dalam surat.
11. Menutup surat dengan kalimat yang menyenangkan hati penerima surat.
Contoh:
- Sekian dan terimakasih
- Atas perhatiann Saudara, saya (kami) ucapkan terimakasih.
- Atas bantuan Bapak. Saya (kami) ucapkan terimakasih.
12. Setelah menutup surat, berilah salam penutup yang ditulis sebelm nama pengirim surat. Salam penutup selalu diakhiri dengan tanda baca koma.
Contoh:
- Hormat saya, - Wassalamualaiku….,
- Hormat kami, - Teriring salam dan doa,
13. Setelah salam penutup, kamu tulis nama, jabatan, tanda tangan pengirim surat, dan distempel. Ditulis juga “tembusan” (kalau ada).
Selain mempunyai ketentuan di atas, surat dinas juga mempunyai sistematika baku. Sistematika atau urut-urutan bagiannya dapat dilihat pada contoh surat dinas berikut.:
PROPOSAL KEGIATAN
1. Pengertian
Perencanaan sebelum melakukan kegiatan yang mencakup bentuk kegiatan, waktu, acara, teknis pelaksanaan, dan anggaran biaya.
2. Format Proposal
JUDUL PROPOSAL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
BAB II RENCANA KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
B. Waktu Kegiatan
C. Pelaksanaan Kegiatan
BAB III PENUTUP
NB : susunan panitia, susunan acara, dan estimasi dana dilampirkan dalam proposal.
BUKU HARIAN:
Berisi cerita pengalaman pribadi. Catatan harian ini bisa berupa kesan, pendapat, perasaan, pengalaman, atau harapan. Catatan harian bisa berupa cerpen, novel, puisi, dan lain-lain. Buku harian biasanya memiliki struktur isi 5W+1H (when = kapan, what = apa, who = siapa, where = di mana, why = mengapa, dan how = bagaimana)
MEMO (memorandum)
Pesan singkat bersifat dinas yang dipakai intern dalam suatu instansi/lembaga, terutama dari atasan kepada bawahan/yang kedudukannya sama. Isi memo berupa pesan, saran, petunjuk, penerangan, ataupun perintah singkat, tapi lengkap, jelas, dan efektif. Memo biasanya tulis tangan.
Contoh memo sederhana:
Solo, 27 April 2010
Seluruh siswa besok membawa mukena karena akan diadakan sholat gerhana bersama
Kepala Sekolah
Sigit, Rahardja, S.Si
Memo yg lengkap menggunakan kop surat, tujuan, dan pengirim.
TAJUK
Tajuk rencana adalah: merupakan bagian surat kabar / majalah yang berisi berita yang sudah diberi ulasan, sikap dan pendapat redaksi yang bersangkutan, sehingga kualitas tulisan sangat diutamakan.
Contoh:
FAKTA/PENDAPAT/KRITIK
Fakta: uraian berdasarkan kebenaran/kenyataan, tempat, waktu, jumlah dll…
Pendapat/opini: pikiran/perkiraan tentang sesuatu, pendirian seseorang yang kebenarannya perlu dibuktikan
Kritik: Tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik/buruk mengenai sesuatu. Kritik bisa berupa tanggapan positif/negatif.
SIMPULAN
Dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Dicari ide pokoknya tiap paragraf.
Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif
Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, secara garis besar membaca dibagi atas membaca intensif dan membaca ekstensif.
Membaca intensif Membaca ekstensif
Kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama Kegiatan membaca secara luas
Hanya membaca satu atau pilihan dari bahan bacaan yang ada Bahan bacaan atau teks bacaan bermacam-macam
Bertujuan untuk menumbuhkan serta mengasah kemampuan membaca secara kritis Tujuannya hanya sekedar untuk memahami isi yang penting-penting saja dari bahan bacaan denagn menggunakan waktu yang sesingkat mungkin.
A. Penulisan Nama, Gelar, Singkatan, dan Akronim
1. Penulisan Nama dan Gelar
a. Penulisan nama orang yang disingkat, baik yang disingkat nama di awal maupun nama di akhir, nama yang disingkat tersebut tersebut ditulis dengan huruf kapital. Setiap satu kata nama yang disingkat dengan satu huruf kapital diberi titik.
Contoh: W.S. Rendra, Sunarni P.S.
b. Penulisan gelar seseorang, ada yang setiap satu kata disingkat dengan satu huruf kapital dan diberi titik, ada juga yang setiap satu kata gelar disingkat menjadi satu huruf kecil lalu diberi titik. Hal ini terjadi karena ada gelar yang jika disingkat hampir sama dan supaya tidak menimbulkan salah pengertian.
Contoh: Mulyadi, S.P. (Sarjana Pertanian)
Ali Burhan, S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
c. Sejak 1993, sudah banyak digunakan gelar dengan menggunakan bahasa Indonesia. Gelar Doktorandus (Drs.) dan gelar Insinyur (Ir.) sudah tidak digunakan lagi karena bebahasa asing.
d. Gelar jika ditulis di belakang nama seseorang, sebelum menulis gelar harus diberi tanda baca koma (,) terlebih dahulu. Hal ini untuk membedakan penulisan singkatan nama.
Contoh: Cambali, S.H. (Cambali Sarjana Hukum)
Cambali S.H. (Cambali Setyo Hadi)
e. Hal yang sering terjadi salah tulis yaitu menyingkat gelar dokter dan doktor. Gelar dokter berarti lulusan sarjana strata 1 nama gelarnya ditulis dengan huruf “d” kecil, sedangkan doktor berarti lulusan sarjana strata 3 nama gelarnya ditulis dengan huruf “D” kapital. Apabila dengan alasan huruf awal dan dokter ingin ditulis dengan huruf kapital, maka penulisan gelar jangan disingkat supaya tidak menimbulkan salah pengertian.
Contoh: Dokter Santoso = dr. Santoso (dokter Santoso)
Dr. Santoso (doktor Santoso).
2. Penulisan Akronim dan Singkatan
a. Akronim yaitu singkatan yang dapat dibaca atau dilafalkan seperti kata (dapat dibaca seperti kata).
Contoh: ABRI, SIM, pemilu, rudal, puskesmas, sidak, dan sebagainya.
b. Singkatan yaitu bentuk yang dipendekkan yang terjadi atas satu huruf atau lebih. Macam-macam singkatan antara lain:
1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: Bpk. (bapak); S.E. (sarjana ekonomi).
2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi serta nama dokumen resmi yang terdiri atas awal kata ditulisdengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Misalnya: DPR; KTP.
3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dsb.; Yth.
4) Singkatan dua kata menjadi dua huruf , ditulis huruf kecil dan setiap huruf diberi tanda titik. Misalnya: a.n. (benar); a/n (salah), d.a. (benar); d/a (salah).
5) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: cm (centimeter); Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar